Era Kecerdasan Buatan telah tiba.

Setelah terbatas pada dunia novel fiksi ilmiah dan film Hollywood, AI secara resmi telah memasuki gereja. Mulai dari chatbot AI yang mengklaim bahwa Anda dapat berbicara dengan Rasul Paulus, hingga klaim bahwa AI adalah tanda kiamat, ada banyak hal yang berlebihan mengenai hal ini.

Lima Hal yang Perlu Diketahui Pendeta tentang AI Anda mungkin tidak menyadarinya, tetapi Anda sudah berinteraksi dengan AI setiap hari. Dengan pola pikir yang tepat, Anda dapat memanfaatkan alat ini untuk membantu gereja Anda menjadi lebih efektif dalam misinya.

1. AI Mungkin Tidak Seperti yang Anda Pikirkan.

Anda pernah melihat film-film di mana robot menjadi sadar dan memutuskan untuk menggulingkan pencipta manusianya; itu bukanlah AI. Itu sebenarnya adalah AGI atau Artificial General Intellegent (Kecerdasan Umum Buatan).

AI adalah Kecerdasan Buatan, dan meskipun hanya berbeda satu kata, ada banyak sekali perbedaan antara AI dan AGI. Perbedaan yang paling signifikan adalah bahwa AI itu ada, dan AGI tidak ada (setidaknya sejauh yang saya tahu!).

Ada banyak cabang dalam dunia AI, tetapi yang menjadi berita utama saat ini adalah LLM atau Large Language Model. Contoh yang paling terkenal adalah ChatGPT.

Jenis AI khusus ini meniru kecerdasan manusia dengan menganalisis sejumlah besar teks untuk menghasilkan konten yang terasa seperti manusia karena dilatih pada konten yang dibuat oleh manusia. Ini adalah hasil dari pemrosesan data yang sangat besar, tetapi hanya beroperasi dalam parameter yang telah ditetapkan.

Jadi, meskipun ada alasan untuk mengkhawatirkan AI dan potensi bahaya yang dapat ditimbulkannya, Anda tidak perlu takut ruang hampa Anda menjadi hidup kembali dan membunuh Anda saat tidur karena AI.

2. Anda Sudah Menggunakan AI dalam Kehidupan Sehari-hari.

Anda mungkin tidak pernah menggunakan ChatGPT atau mengobrol dengan Claude. Namun demikian, Anda sudah menggunakan AI.

Berikut adalah beberapa contohnya:

  • Media Sosial: "Algoritma" yang sering muncul dalam dinding media sosial Anda dan mengontrol apa yang Anda lihat digerakkan oleh AI.
  • Asisten Digital: Siri dan Alexa adalah salah satu bentuk AI. Menurut saya, keduanya tidak terlalu bagus.
  • Mengirim pesan: Ketika Anda mengetik di ponsel dan kata berikutnya muncul sebelum Anda mengetiknya, itulah AI. Peta: Saat Anda menggunakan peta di ponsel untuk berkendara ke suatu tempat, AI bekerja di belakang layar.
  • 3. AI Dapat Mengambil Tumpukan Tugas Pelayanan dari Piring Anda.

    Contoh yang bagus adalah penelitian.

    AI dirancang untuk dapat diajak bicara, sehingga Anda dapat berbicara dengannya seperti layaknya asisten peneliti.

    Berikut adalah beberapa langkah sederhana untuk membantu Anda memulai.

    Pilih Topik:
    Tentu saja, langkah pertama adalah memutuskan apa yang ingin Anda diskusikan atau teliti. Dalam contoh ini, kita akan menggunakan konsep pengampunan.

    Mulai Berbicara:
    Mintalah AI untuk memberikan contoh kisah-kisah Alkitab tentang pengampunan.

    Ajukan Pertanyaan Lanjutan:
    Selanjutnya, mintalah AI untuk memberikan kutipan terkenal dari para pemikir Kristen tentang pengampunan. Selamat, Anda sekarang memiliki asisten peneliti yang dapat langsung menjawab pertanyaan Anda.

    Namun, bukan hanya persiapan khotbah yang dapat dibantu oleh asisten peneliti ini.

    Berikut adalah beberapa cara Anda dapat menggunakan Sermons.Tech untuk memanfaatkan kekuatan AI. Cobalah sendiri secara gratis.

    Membuat konten dan pemasaran untuk (kembali) meluncurkan kelompok kecil Anda
    Menulis balasan untuk email yang sulit yang Anda terima
    Ide penjangkauan untuk komunitas Anda

    4. AI Sangat Meyakinkan, tetapi Tidak Selalu Benar.

    Terkadang AI akan mengarang informasi, yang oleh para peneliti AI disebut "berhalusinasi". AI lebih cenderung berhalusinasi dalam skenario yang lebih kompleks.

    Sebagai contoh, saya memberi tahu ChatGPT judul buku yang saya asumsikan diketahuinya dan memintanya untuk meringkas. Yang membuat saya senang, ia mengeluarkan ringkasan yang sangat rinci, lengkap dengan kutipan dan analisis.

    Masalahnya? Ini bukan tentang buku yang sebenarnya. Jika saya belum mengetahui buku itu, saya pasti sudah yakin. Sekarang setelah saya pikir-pikir, saya mungkin akan menggunakannya sebagai garis besar untuk buku yang akan datang.

    Pelajarannya, Anda perlu memvalidasi apa yang dikatakan oleh AI sebelum Anda mempercayainya begitu saja. Semakin sering Anda menggunakannya, maka akan semakin mudah mengenali halusinasi AI.

    5. Netralitas Teologis AI.

    Chatbot tidak beraliran Reformed, Katolik, Ortodoks, atau aliran teologis lainnya.

    AI dilatih dengan sumber yang besar dan beragam. Pada dasarnya, AI telah membaca internet, dan sebagai hasilnya, AI tidak selaras dengan latar belakang teologis tertentu. AI tidak dirancang untuk memiliki pendapat yang tegas kecuali Anda memerintahkannya.

    Jadi, ada dua cara untuk mendapatkan perspektif yang Anda inginkan.

    Pertama, perlakukan ia seperti orang yang tidak memiliki konteks dan lakukan percakapan. Misalnya, ChatGPT memiliki jumlah memori yang cukup besar, sehingga Anda bahkan dapat mengajarkannya hal-hal saat Anda melakukan percakapan.

    Atau kedua, ingatkan dia tentang apa yang diketahuinya. Misalnya, Anda bisa mengatakan, "Hai ChatGPT, bisakah Anda memberi tahu saya perbedaan utama antara Lutheran dan Katolik?" Kemudian jika Anda puas dengan jawabannya, Anda dapat mengatakan sesuatu seperti, "Bagus. Dengan mengingat perbedaan-perbedaan utama tersebut, tolong tuliskan sebuah renungan perjamuan kudus dari sudut pandang Lutheran."

    Dengan Adanya AI, Berarti Ada Lebih Banyak Waktu dengan Jemaat Anda
    Pada akhirnya, kesempatan yang diberikan AI kepada Anda sebagai seorang pendeta adalah menghabiskan lebih banyak waktu dengan jemaat Anda dan melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan oleh AI; menggembalakan mereka.

    Jadi, rangkullah AI untuk membuat pelayanan Anda lebih berinkarnasi dan lebih manusiawi. Keluarlah dari kantor dan masuklah ke rumah-rumah jemaat Anda. Makanlah bersama. Tertawa dan menangis bersama. Lakukan hal-hal yang manusiawi bersama-sama.

    Jemaat Anda membutuhkan kehadiran Anda; tidak ada dan tidak akan pernah ada kehadiran yang dibuat-buat. (t/Jing-jing)

    Diambil dari:
    Nama situs : Carey Nieuwhof
    Alamat artikel : https://careynieuwhof.com/five-tips-for-pastors-on-using-ai/
    Judul asli artikel : Artificial intelligence: a Christian perspective
    Penulis artikel : Josh Burnett